TEKA-TEKI KOPI
POLONIUM
Roy :
“Bagaimana penyelidikan hari ini pak?”(sambil duduk di ruang tamu)
David : “Penyelidikan yang kulakukan sepanjang siang
tadi cukup banyak memberiku petunjuk tentang kasus yang sedang ku tangani ini”.(mengingat kejadian yang
sedang terjadi di desa itu)
Desa yang mula-mula tenang kini di kejutkan oleh dua kasus pembunuhan sekaligus, pembunuhan pertama terjadi tiga minggu yang lalu dan pembunuhan kedua terjadi dua hari yang lalu. Tepatnya, pada tanggal 6 November. Kasus kedua terjadi di sebuah hotel yang berjarak sekitar 4 km dari tempatku tinggal. Yaitu tempat kejadian pembunuhan yang sama dengan kasus pertama. Pada kasus kali ini seorang pria berkewarganegaraan Rusia ditemukan tewas terkapar di lantai kamar sebuah hotel tempatnya menginap. Korban di ketahui bernama Andrey Akinfeev. Seorang mantan Agen Dinas Rahasia Rusia(KGB). Korban berumur 35 tahun, belakangan ini diketahui korban datang ke Indonesia untuk menyelidiki sendiri kematian sahabat karibnya yang tiga minggu yang lalu tewas di tempat yang sama. Setelah keluar dari pekerjaannya sebagai Agen Dinas Rahasia Rusia, ia memutuskan untuk menjadi detektif swasta di kotanya.
Roy :”Menyelidiki kasus ini, berarti juga harus menelusuri kasus pertama. Karena
sudah pasti bahwa ada hubungan kasus ini
dengan yang sebelumnya. Korban pada kasus sebelumnya adalah Adam Robert
Browner, seorang pimpinan perusahaan pertambangan di Inggris. Rekan kerja
korban di Inggris mengatakan bahwa Adam, panggilan akrabnya datang ke Indonesia
untuk mempersiapkan pernikahannya dengan tunagannya bernama Grace Natalie”.(sambil menulis di selembar kertas)
David :”Kedua korban tewas dengan
cara yang sama oleh larutan zat beracun yang disamarkan melalui secangkir kopi
panas yang nikmat dengan racun
polonium. Pembuatan hingga pengirimannya antar negara sangat di batasi, oleh
karena itu, sudah jelas bahwa pembunuhnya bukanlah sembarang orang.”
Iwan : (tiba-tiba datang dan ikut dalam pembicaraan
kedua polisi itu)
”Keadaan kedua korban sendiri memungkinkan
bahwa korban memang meminum racun melalui secangkir kopi. Terbukti dalam air
liur dan lambung korban terdapat larutan kopi yang bercampur polonium. Sebuah
cangkir yang pecah kopinya tercecer di lantai terletak tidak jauh dari korban.”
Roy :”Bukti lain ada pada sampah
plastik bekas bungkus gula yang terdapat sidik jari seseorang. Bukti sidik jari
ini baru saja kutemukan dalam penyelidikanku siang tadi.”(sambil menunjukan bungkusan plastik yang ditemukanya)
Iwan :”Semuanya ada 3 petunjuk.
Petunjuk yang pertama ada pada saat Grace datang tidak lama di lokasi kejadian,
tanpa sadar ia berteriak histeris sambil menagis. Apa kau ingat David apa yang
di katakannya?”.
David :”Grace mengatakan’Adam sudah tewas’”.
Roy : ”Ya, padahal polisi atau
dokter sekalipun belum tentu dapat memastikan kalau Adam sudah tewas tanpa
mendekatinya dan memeriksa denyut jantung Adam.
Iwan :“Yang kedua adalah arah
kedatangan Grace saat menuju ke kamar tempat terjadinya pembunuhan Adam. Kalau
ia mengatakan ia datang dari luar hotel, seharusnya ia datang dari arah kanan,
tetapi pada kenyataanya ia datang dari arah kiri yang arahnya menuju toilet
umum. Bukti ini ada pada kamera pengawas hotel yang berada di tempat sekitar toilet.”
Roy : (wajahnya menunjukan kekaguman luar biasa
pada Iwan)
David :”Benar ap katamu”
Iwan :” Dan siang tadi aku sudah
membuktikannya Pelayan hotel mengatakan bahwa pembuangan di toilet umum itu
agak macet dan belum di perbaiki saat aku akan masuk ke toilet. Hal ini
membuktikan bahwa di dalam saluran pembuangan di toilet itu ada sesuatu kan?” (Senyumnya
kembali mengembang)
Roy :”Menurut
saya mungkin itu adalah botol kecil berukuran sekitar 10 cm, sehingga botol itu
tidak jatuh ke dalam saluran pembuangan, melainkan menyumbat saluran
pembuangan.”
Iwan :“Tepat sekali Roy”, (sambil
mengeluarkan 2 botol polonium dari saku celananya)
”Aku menemukannya di dua toilet umum yang berbeda di hotel itu”.
Roy :“Oya, David ada dua hal
lagi yang penting. Aku mendapat informasi dari seorang teman Grace pada saat
mereka satu universitas. Ia mengatakan bahwa Grace masuk universitas kedokteran
dan lulus dua tahun yang lalu. Tidak heran kalau Grace punya banyak teman yang
berprofesi sebagai dokter. Ia dapat dengan mudah memperoleh polonium serta
mengerti kegunaanya.”
David :”Grace yang sudah mengenal
Akinfeev dapat dengan mudah beralasan ingin membuatkan kopi untuk mereka berdua
dan ia tentu tidak lupa mencampurkan polonium itu ke dalam cangkir milik
Akinfeev. Pekerjaan membuat kopi tidak sulit menggunakan kaus tangan, tetapi
kalau merobek plastik pembungkus gula dengan keadaan gunting yang rusak dan
tidak tajam, terlalu sulit jika menggunakan kaus tangan.”
Iwan :”Maka Grace menggunakan
tangannya untuk merobek plastik gula itu. Polisi yang menyelidiki hal ini
mengira plastik itu sebagai sampah biasa. Namun, setelah aku perhatikan di
plastik ini terdapat sidik jari seseorang, aku tidak tahu siapa, namun jika ini
sidik jari Grace Natalie maka tidak salah lagi kalau dialah pelaku di balik
semua ini”,
Roy :“Tapi Pak, mengapa Grace
tidak segera mengambil barang bukti yang ia tinggalkan? Apalagi barang bukti
yang anda temukan ini cukup penting. Jelas sekali kalau barang bukti ini
ditemukan oleh orang lain, terutama bukti sidik jari pada plastik bungkus gula
itu.Grace dapat dengan mudah masuk penjara”.
David :”“Kalau soal itu cobalah
tebak. Grace melakukan ini semua karena selain menunggu waktu yang tepat untuk
mengambilnya atau karena ia meremehkan polisi.”
Iwan :”“Ah…iya David maaf, aku
lupa mengatakannya padamu. Aku mendapatkan informasi dari salah seorang teman
Grace. Grace bukanlah gadis manis yang baik hati. Grace Natalie adalah seorang
gadis yang setiap malam suka keluar masuk bar. Kehidupannya glamour ala
selebriti dan serba mewah. Sudah sejak berpacaran dengan Adam Browner sekitar
setahun yang lalu Grace dililit hutang yang menumpuk dan jumlahnya sangat
banyak karena judi.”
Roy :“Grace cuma ingin memakai
uang Adam, dan terbukti sejak Adam tewas tiga minggu yang lalu, aku meminta
tolong pada Sarah Browner, saudara tiri Adam Browner untuk memeriksa tabungan
milik Adam Browner sendiri yang ada di bank tempat Adam menabung. Dan memang
benar David, dugaanku tidak salah, tidak sedikit uang adam berkurang dan yang
mengambilnya bisa kita tanyakan kepada pihak bank. Tentu tidak sulit untuk
mencariny.”
Iwan :“Nah, David aku rasa kau
sudah cukup jelas untuk mengerti kasus ini.”
Roy mengantar Iwan danDavid sampai ke pintu, setelah ia berlalu ditutup pintu itu. Harian pagi itu menyebutkan berita utamanya:
“Grace Natalie Pelaku Pembunuhan Adam Robert Browner dan Andrey Akinfeev.”
0 comments:
Post a Comment