Tuesday, 9 May 2017

DRAMA SINGKAT: Teka Teki Kopi Polonium

TEKA-TEKI KOPI POLONIUM

Pentas menggambarkan hari yang mulai gelap di rumah.
Roy     : “Bagaimana penyelidikan hari ini pak?”(sambil duduk di ruang tamu)
David  : “Penyelidikan yang kulakukan sepanjang siang tadi cukup banyak memberiku petunjuk tentang kasus yang sedang ku tangani ini.(mengingat kejadian yang sedang terjadi di desa itu)

           Desa yang mula-mula tenang kini di kejutkan oleh dua kasus pembunuhan sekaligus, pembunuhan pertama terjadi tiga minggu yang lalu dan pembunuhan kedua terjadi dua hari yang lalu. Tepatnya, pada tanggal 6 November. Kasus kedua terjadi di sebuah hotel yang berjarak sekitar 4 km dari tempatku tinggal. Yaitu tempat kejadian pembunuhan yang sama dengan kasus pertama. Pada kasus kali ini seorang pria berkewarganegaraan Rusia ditemukan tewas terkapar di lantai kamar sebuah hotel tempatnya menginap. Korban di ketahui bernama Andrey Akinfeev. Seorang mantan Agen Dinas Rahasia Rusia(KGB). Korban berumur 35 tahun, belakangan ini diketahui korban datang ke Indonesia untuk menyelidiki sendiri kematian sahabat karibnya yang tiga minggu yang lalu tewas di tempat yang sama. Setelah keluar dari pekerjaannya sebagai Agen Dinas Rahasia Rusia, ia memutuskan untuk menjadi detektif swasta di kotanya.
Roy     :”Menyelidiki kasus ini, berarti juga harus menelusuri kasus pertama. Karena              
sudah pasti bahwa ada hubungan kasus ini dengan yang sebelumnya. Korban pada kasus sebelumnya adalah Adam Robert Browner, seorang pimpinan perusahaan pertambangan di Inggris. Rekan kerja korban di Inggris mengatakan bahwa Adam, panggilan akrabnya datang ke Indonesia untuk mempersiapkan pernikahannya dengan tunagannya bernama Grace Natalie”.(sambil menulis di selembar kertas)
David :”Kedua korban tewas dengan cara yang sama oleh larutan zat beracun yang disamarkan melalui secangkir kopi panas yang nikmat dengan racun polonium. Pembuatan hingga pengirimannya antar negara sangat di batasi, oleh karena itu, sudah jelas bahwa pembunuhnya bukanlah sembarang orang.”
Iwan   : (tiba-tiba datang dan ikut dalam pembicaraan kedua polisi itu)
            ”Keadaan kedua korban sendiri memungkinkan bahwa korban memang meminum racun melalui secangkir kopi. Terbukti dalam air liur dan lambung korban terdapat larutan kopi yang bercampur polonium. Sebuah cangkir yang pecah kopinya tercecer di lantai terletak tidak jauh dari korban.
Roy     :”Bukti lain ada pada sampah plastik bekas bungkus gula yang terdapat sidik jari seseorang. Bukti sidik jari ini baru saja kutemukan dalam penyelidikanku siang tadi.”(sambil menunjukan bungkusan plastik yang ditemukanya)
Iwan   :”Semuanya ada 3 petunjuk. Petunjuk yang pertama ada pada saat Grace datang tidak lama di lokasi kejadian, tanpa sadar ia berteriak histeris sambil menagis. Apa kau ingat David apa yang di katakannya?”.
David :”Grace mengatakan’Adam sudah tewas’”.
Roy     : ”Ya, padahal polisi atau dokter sekalipun belum tentu dapat memastikan kalau Adam sudah tewas tanpa mendekatinya dan memeriksa denyut jantung Adam.
Iwan   :“Yang kedua adalah arah kedatangan Grace saat menuju ke kamar tempat terjadinya pembunuhan Adam. Kalau ia mengatakan ia datang dari luar hotel, seharusnya ia datang dari arah kanan, tetapi pada kenyataanya ia datang dari arah kiri yang arahnya menuju toilet umum. Bukti ini ada pada kamera pengawas hotel yang berada di tempat sekitar toilet.
Roy     : (wajahnya menunjukan kekaguman luar biasa pada Iwan)
David :”Benar ap katamu”
Iwan   :” Dan siang tadi aku sudah membuktikannya Pelayan hotel mengatakan bahwa pembuangan di toilet umum itu agak macet dan belum di perbaiki saat aku akan masuk ke toilet. Hal ini membuktikan bahwa di dalam saluran pembuangan di toilet itu ada sesuatu kan?” (Senyumnya kembali mengembang)
Roy     :”Menurut saya mungkin itu adalah botol kecil berukuran sekitar 10 cm, sehingga botol itu tidak jatuh ke dalam saluran pembuangan, melainkan menyumbat saluran pembuangan.”
Iwan   :“Tepat sekali Roy”, (sambil mengeluarkan 2 botol polonium dari saku celananya) ”Aku menemukannya di dua toilet umum yang berbeda di hotel itu”.
Roy     :“Oya, David ada dua hal lagi yang penting. Aku mendapat informasi dari seorang teman Grace pada saat mereka satu universitas. Ia mengatakan bahwa Grace masuk universitas kedokteran dan lulus dua tahun yang lalu. Tidak heran kalau Grace punya banyak teman yang berprofesi sebagai dokter. Ia dapat dengan mudah memperoleh polonium serta mengerti kegunaanya.”
David :”Grace yang sudah mengenal Akinfeev dapat dengan mudah beralasan ingin membuatkan kopi untuk mereka berdua dan ia tentu tidak lupa mencampurkan polonium itu ke dalam cangkir milik Akinfeev. Pekerjaan membuat kopi tidak sulit menggunakan kaus tangan, tetapi kalau merobek plastik pembungkus gula dengan keadaan gunting yang rusak dan tidak tajam, terlalu sulit jika menggunakan kaus tangan.”
Iwan   :”Maka Grace menggunakan tangannya untuk merobek plastik gula itu. Polisi yang menyelidiki hal ini mengira plastik itu sebagai sampah biasa. Namun, setelah aku perhatikan di plastik ini terdapat sidik jari seseorang, aku tidak tahu siapa, namun jika ini sidik jari Grace Natalie maka tidak salah lagi kalau dialah pelaku di balik semua ini”,
Roy     :“Tapi Pak, mengapa Grace tidak segera mengambil barang bukti yang ia tinggalkan? Apalagi barang bukti yang anda temukan ini cukup penting. Jelas sekali kalau barang bukti ini ditemukan oleh orang lain, terutama bukti sidik jari pada plastik bungkus gula itu.Grace dapat dengan mudah masuk penjara”.
David :”“Kalau soal itu cobalah tebak. Grace melakukan ini semua karena selain menunggu waktu yang tepat untuk mengambilnya atau karena ia meremehkan polisi.
Iwan   :”“Ah…iya David maaf, aku lupa mengatakannya padamu. Aku mendapatkan informasi dari salah seorang teman Grace. Grace bukanlah gadis manis yang baik hati. Grace Natalie adalah seorang gadis yang setiap malam suka keluar masuk bar. Kehidupannya glamour ala selebriti dan serba mewah. Sudah sejak berpacaran dengan Adam Browner sekitar setahun yang lalu Grace dililit hutang yang menumpuk dan jumlahnya sangat banyak karena judi.”
Roy     :“Grace cuma ingin memakai uang Adam, dan terbukti sejak Adam tewas tiga minggu yang lalu, aku meminta tolong pada Sarah Browner, saudara tiri Adam Browner untuk memeriksa tabungan milik Adam Browner sendiri yang ada di bank tempat Adam menabung. Dan memang benar David, dugaanku tidak salah, tidak sedikit uang adam berkurang dan yang mengambilnya bisa kita tanyakan kepada pihak bank. Tentu tidak sulit untuk mencariny.”
Iwan   :“Nah, David aku rasa kau sudah cukup jelas untuk mengerti kasus ini.

            Roy mengantar Iwan danDavid sampai ke pintu, setelah ia berlalu ditutup pintu itu. Harian pagi itu menyebutkan berita utamanya:


“Grace Natalie Pelaku Pembunuhan Adam Robert Browner dan Andrey Akinfeev.”

0 comments:

Post a Comment